
Kesehatan-Ikidangbang- Apakah pernah kamu melihat seseorang yang sudah tua namun masih mampu bergerak cepat. Baik itu naik tangga apartemen atau membawa kantong belanja yang terlihat berat.
Di sisi lain, beberapa orang sebaya atau bahkan lebih muda, sibuk memegang leher yang sakit hanya karena posisi tidur yang salah.
Jadi, apa rahasianya? Bukan biohacking. Bukan juga latihan kebugaran yang berat. Tapi kebiasaan sehari-hari yang secara diam-diam membantu tubuh bekerja dengan baik, bukan justru menjadi beban.
Dikutip dari VegOut, berikut 8 kebiasaan yang mungkin terlihat biasa bahkan membingungkan namun memiliki dampak luar biasa dalam jangka panjang. Anggap saja ini seperti bunga yang memberi manfaat bagi tubuhmu.
1. Menguatkan otot seperti di pusat kebugaran, merawat sendi seperti di taman bermain
Banyak orang menganggap latihan kekuatan hanya cocok untuk atlet atau mereka yang rajin berolahraga. Padahal kenyataannya, kehilangan otot (disebut sarcopenia) mulai terjadi sejak usia 30-an, dan semakin cepat setelah usia 60.
Jika otot tidak digunakan, tubuh akan mulai "mengembalikannya". Cara mengatasinya? Lakukan latihan daya tahan, paling sedikit dua kali dalam seminggu. Tidak perlu menggunakan barbel—bisa melakukan push-up di dinding, squat dengan galon, atau menggunakan resistance band.
Selain memperkuat otot, latihan ini telah terbukti meningkatkan fungsi otak, metabolisme glukosa, serta kualitas tidur.
Namun jangan lupa: sendi membutuhkan sesuatu yang berbeda. Mereka menyukai variasi serta gerakan melingkar. Coba merangkak, bermain hula hoop, tai chi, yoga ringan, atau hanya membentuk angka 8 dengan pergelangan tangan.
Mereka menyebut kegiatannya "menari sambil mengerjakan pekerjaan rumah." Dulu terdengar seperti sebuah puisi, ternyata merupakan strategi untuk menjaga kelenturan sendi.
2. Kehidratan bukan berarti meminum banyak, tetapi meminum dengan cara yang tepat
Semakin bertambah usia, tubuh semakin sulit memberikan tanda-tanda kehausan. Oleh karena itu, meskipun kamu tidak merasa dehidrasi, tubuh mungkin sedang kekurangan cairan.
Tipsnya: minum sedikit namun sering. Tambahkan elektrolit dengan sejumput garam, air kelapa, atau tablet. Konsumsi makanan yang kaya akan air seperti sup, mentimun, dan semangka.
Mereka mungkin memiliki kebiasaan: segelas air hangat dicampur jeruk lemon dan garam laut setiap pagi. Katanya lebih efektif daripada kopi. Tampaknya cukup berani, tetapi terbukti berhasil.
3. Tidur harus dianggap sebagai sesi latihan—wajib dan dilakukan dengan disiplin
Tidur bukan hanya sekadar istirahat, melainkan tahap pemulihan yang aktif. Pada saat itulah tubuh memperbaiki dirinya, otak menghilangkan sisa-sisa metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh bekerja.
Sayangnya, semakin sulit untuk tidur seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, konsistensi menjadi sangat penting.
Tips penting:
-
Tidur serta bangun pada waktu yang sama (bahkan saat libur akhir pekan).
-
Pertahankan ruangan tetap dingin dan gelap.
-
Jangan gunakan layar selama 30–60 menit sebelum tidur.
Bayangkan tidur seperti menyikat gigi. Harus dilakukan setiap hari, tidak bisa ditawar.
4. Jaga kesehatan ususmu sebagaimana kamu menjaga kesehatan otakmu
Kamu tidak hanya sekadar apa yang kamu makan, tetapi juga apa yang dikonsumsi oleh mikrobioma dalam tubuhmu.
Usus yang baik berarti sistem imun yang lebih kuat, suasana hati yang lebih stabil, serta penuaan yang lebih sehat.
Kuncinya:
-
Konsumsi serat yang berasal dari buah, sayuran, kacang, serta biji-bijian.
-
Tambahkan makanan yang difermentasi: tempe, kefir, kimchi, miso.
-
Kurangi konsumsi makanan yang sudah diproses secara berlebihan, pemanis buatan, serta minuman beralkohol.
Makan dengan perlahan juga sangat penting. Jangan makan sambil terburu-buru atau sambil menggulir. Mereka memiliki aturan: ketika sedang mengunyah, fokuslah pada proses mengunyah. Itu saja.
5. Berjalan dengan cara itu adalah kekuatan super rahasiamu
Mungkin terdengar sederhana, tetapi berjalan memiliki manfaat luar biasa: kesehatan jantung, kekuatan tulang, pikiran yang lebih jernih, dan usia yang lebih panjang.
Penelitian JAMA mengungkapkan bahwa hanya dengan berjalan 6.000 hingga 8.000 langkah sehari, risiko kematian dapat berkurang secara signifikan pada usia 60 tahun ke atas. Namun yang penting bukanlah angka tersebut, melainkan konsistensi dalam menjalankannya.
Coba ini:
-
Jalan kaki setelah makan.
-
Masukkan "camilan gerak" sepanjang hari.
-
Kadang-kadang berjalan cepat sebagai latihan kardio ringan.
Mereka mungkin tidak pernah menggunakan alat penghitung langkah. Mereka hanya berjalan ke kebun, toko, atau sekadar melintasi jalan. Sederhana namun memiliki dampak yang besar.
6. Kurangi waktu duduk, tingkatkan aktivitas ringan
Duduk dalam waktu yang terlalu lama dapat menghilangkan segala upaya yang telah dilakukan dalam berolahraga. Otot bokong menjadi lemah, pinggul kaku, dan sirkulasi darah terganggu.
Solusinya adalah bergerak dengan dosis kecil.
Ide simpel:
-
Berdiri saat menelepon.
-
Peregangan setiap jam.
-
Yoga sambil nonton TV.
-
Lakukan tugas rumah dengan penuh semangat.
7. Meningkatkan keseimbangan karena benar-benar bisa menyelamatkan hidupmu
Pengurangan keseimbangan terjadi seiring bertambahnya usia. Hal ini menjadi alasan utama jatuh—yang merupakan penyebab kematian akibat cedera paling tinggi pada orang berusia 65 tahun ke atas. Namun, kabar baiknya adalah keseimbangan dapat dilatih.
Latihan ringan:
-
Berdiri dengan satu kaki saat menyikat gigi.
-
Jalan dengan menginjak ujung kaki.
-
Yoga, tai chi, atau bahkan bermain tari.
Mereka mungkin memiliki slackline di halaman belakang. Ia bukan seorang akrobat, tetapi cukup berdiri, memegang batang, dan belajar mengatur bobot tubuhnya. "Ini membuat otakku tetap segar," katanya.
8. Kurangi stres, bukan hanya mengelolanya
Stres ringan namun terus-menerus dapat merusak kesehatan: kadar kortisol meningkat, sistem kekebalan tubuh melemah, dan tekanan darah meningkat.
Kamu tidak perlu selalu bebas dari stres, tetapi kamu memerlukan ritual melepas stres setiap hari.
Coba ini:
-
Tarik napas selama 4 hitungan, hembuskan selama 6 hitungan.
-
Saya bisa menulis apa saja yang ada di kepala saya, seperti pikiran, perasaan, atau pengalaman. Saya bisa bercerita tentang hari ini, harapan masa depan, atau bahkan berimajinasi tentang dunia yang tidak pernah ada. Saya juga bisa membahas topik tertentu, seperti teknologi, alam, atau hubungan manusia. Tidak peduli apa yang saya tulis, saya akan berusaha membuatnya menarik dan bermakna. Saya bisa memulai dengan menggambarkan suasana pagi yang tenang, lalu beralih ke pemikiran tentang pentingnya belajar terus-menerus. Saya juga bisa menyampaikan rasa syukur atas hal-hal kecil dalam hidup, seperti air minum yang segar atau senyum seseorang. Saya bisa menulis tentang perjalanan hidup, tantangan yang dihadapi, dan pelajaran yang didapat. Saya juga bisa menciptakan cerita fiksi yang penuh dengan petualangan dan kejutan. Tidak ada batasan untuk apa yang bisa saya tulis, selama itu jujur dan tulus dari hati.
-
Sentuh pohon (serius).
-
Minum kopi sambil memandang keluar dari jendela.
Mereka memiliki ritual yang sederhana: duduk selama sepuluh menit setiap pagi, hanya mengamati burung. Tanpa ponsel. Tanpa berita. Hanya burung pipit, kopi, dan ketenangan.
Pada akhirnya, menjadi sehat di usia tua bukanlah soal keberuntungan. Ini lebih berkaitan dengan kebiasaan kecil yang terbentuk setiap hari—seperti menabung untuk masa depan, tetapi dalam bentuk energi, kekuatan, dan ketajaman pikiran.
Mulailah dengan satu atau dua kebiasaan. Tidak perlu sempurna. Yang penting adalah melakukannya. Karena tubuhmu di masa tua akan bersyukur kepada versi dirimu saat ini.