Apa Itu Henti Jantung: Penyebab Kematian Hulk Hogan dan Pencegahannya

Kesehatan-Ikidangbang, Jakarta- Dunia hiburan dan olahraga kembali kehilangan tokoh yang sangat dikenal. Legenda gulatHulk Hoganmeninggal pada hari Kamis, 24 Juli 2025 di usia 71 tahun. Pihak berwenang mengungkapkan, penyebab sementara kematian tersebut adalahhenti jantung.

Dilansir dari Healthline, Hogan yang bernama asli Terry Bollea sudah lama menghadapi masalah kesehatan seperti keluhan pada jantung dan cedera punggung yang terus-menerus. Seorang anggota keluarga menyampaikan bahwa Hogan sadar kondisi jantungnya semakin memburuk. Ia dilaporkan mengalami penurunan berat badan yang signifikan,sesak napas, dan kelelahan berkepanjangan.

Meskipun penyebab resmi belum diumumkan, kematian Hulk Hogan kembali menjadi perhatian terhadap risiko penyakit jantung yang masih menjadi penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Dilansir dariHealthline, berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 900.000 orang di Amerika Serikat meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah sepanjang tahun 2023, atau sekitar sepertiga dari jumlah kematian keseluruhan.

Penyakit jantung bisa menyebabkan henti jantung, yaitu keadaan yang berbahaya di mana jantung tidak lagi memompa darah.darahsecara efektif ke seluruh tubuh. Seperti dikabarkan dariAmerican Red Cross, serangan jantung bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya gejala sebelumnya. Ketika hal ini terjadi, korban akan berhenti bernapas dan kehilangan kesadaran dalam hitungan detik. "Seseorang yang mengalami serangan jantung mendadak memiliki risiko sangat tinggi untuk meninggal dan memerlukan pertolongan darurat," tulisAmerican Red Cross, dikutip dari situs resmi mereka.

Risiko henti Jantung

American Red Cross menjelaskan bahwa henti jantung terjadi ketika jantung berhenti berdetak atau berdetak dengan tidak efisien sehingga tidak mampu memompa darah ke otak dan organ penting lainnya. Pada situasi ini, korban akan kehilangan kesadaran dan tidak dapat bernapas, serta berisiko mengalami kematian jika tidak segera mendapatkan pertolongan darurat.

Di sisi lain, Healthline menjelaskan bahwa penyakit jantung sering menjadi penyebab kematian mendadak tanpa menunjukkan gejala yang jelas sebelum terjadi. "Gejala tidak selalu muncul secara umum, sehingga deteksi dini bisa menjadi sulit," ujar dokter jantung konsultatif dan direktur Transformasi Digital di Pacific Heart Institute Santa Monica, California, Rigved Tadwalker. Ia juga menambahkan, banyak pasien yang tidak menyadari kondisi jantung mereka karena kurang peka terhadap tanda-tanda tubuh mereka sendiri.

Penyakit jantung meliputi berbagai jenis kondisi, antara lainaritmia, aterosklerosis, kardiomiopati, kelainan jantung bawaan, serta penyakit arteri koroner (CAD). "Penyakit jantung bisa menyebabkan berbagai konsekuensi serius dan bahkan mematikan, seperti henti jantung, gagal jantung, gangguan irama jantung, dan stroke," ujar ahli jantung intervensi dan direktur medis Program Jantung Struktural di MemorialCare Saddleback Medical Center di Laguna Hills, California, Cheng-Han Chen.

Namun, masih ada harapan bagi para korban henti jantung. Cleveland Clinic mencatat bahwa peluang untuk bertahan hidup dari henti jantung mendadak memang rendah, tetapi lebih baik dibanding sepuluh tahun yang lalu. "Kira-kira 11 persen orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit dan menerima bantuan darurat dapat bertahan hidup dan pulang ke rumah," tulis Cleveland Clinic.

Cara mencegah henti jantung

Dilansir dari NDTV, berikut 5 tahapan mudah yang bisa membantu mengurangi kemungkinan kematian mendadak secara signifikan.

1. Rutin Berolahraga

Lakukan olahraga minimal 15–20 menit setiap hari. Olahraga berperan dalam mencegah penumpukan plak pada pembuluh darah dan memastikan aliran darah tetap lancar.

2. Konsumsi Makanan Sehat

Hindari konsumsi makanan yang mengandung kolesterol, lemak, gula, dan karbohidrat berlebih. Pilih pola makan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, serta makanan rendah lemak agar menjaga kesehatan jantung.

3. Pertahankan Berat Badan yang Sehat

Kenaikan berat badan memperbesar kemungkinan terkena penyakit jantung. Mengurangi berat badan dengan cara mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara rutin bisa menurunkan risiko serangan jantung.

4. Berhenti merokok serta mengonsumsi minuman beralkohol

Rokok dan minuman beralkohol merusak saluran pembuluh darah serta menyebabkan kenaikan tekanan darah. Menghindarinya merupakan tindakan penting dalam menjaga kinerja jantung.

5. Atur Kecemasan Secara Efektif

Stres yang terus-menerus dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Luangkan waktu untuk bersantai, lakukan aktivitas yang disukai, serta carilah dukungan dari lingkungan sekitar untuk mengurangi tekanan emosional.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال